Apakah
itu Relaktasi?
Relaktasi
adalah proses menyusui kembali. Ini terjadi ketika seorang ibu memutuskan
kembali menyusui anaknya setelah berhenti menyusui, tanpa melihat berapa lama
laktasi terhenti. Relaktasi bisa dilakukan oleh para ibu setelah beberapa hari,
beberapa minggu, bahkan beberapa tahun setelah berhenti menyusui.
Persiapan Mental
Berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan
untuk melakukan relaktasi. Sebaiknya, diskusikan terlebih dahulu alasan-alasan
yang telah Anda kemukakan diatas, dan ajaklah keluarga Anda, terutama suami,
untuk membantu Anda dalam melakukan persiapan mental:
- Bersiap-siaplah
untuk menghadapi stres yang mungkin akan Anda alami selama minggu-minggu
pertama dimulainya masa relaktasi. Ada kemungkinan bayi akan menolak
menyusu langsung dari payudara Anda, atau bayi akan lebih banyak menangis
karena merasa frustasi dengan sedikitnya ASI yang mulai keluar.
- Mintalah dukungan
mental dari orang-orang terdekat di sekitar Anda, selain suami dan
keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman Anda yang
pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi.
- Mengatur mind set
Anda. Sama halnya dengan ketika pertama kali mulai menyusui setelah
melahirkan bayi Anda, CONFIDENCE dan COMMITMENT adalah kunci utama
keberhasilan program relaktasi. Percaya bahwa Anda akan mampu untuk
memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, dan walaupun awalnya terasa
sangat sulit, namun Anda yakin bahwa perjuangan Anda akan membuahkan hasil
yang manis, yaitu Air Susu Ibu.
Persiapan Awal
Jika Anda dan pasangan
Anda telah dengan mantap memutuskan untuk melakukan relaktasi, berikut adalah
persiapan awal yang dapat Anda lakukan:
- Pastikan
Anda cukup makan dan minum. Mulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan
ke dalam menu makan Anda sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh
dalam memproduksi ASI.
- Mintalah kepada
dokter Anda obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI, atau
mulai mengkonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat
meningkatkan produksi ASI.
- Banyak
beristirahat. Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang
sekiranya bisa Anda delegasikan, karena Anda akan menghabiskan hampir
seluruh waktu Anda bersama bayi Anda selama minggu-minggu pertama program
relaktasi.
- Kurangi jadwal
kegiatan Anda diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi
sedapat mungkin Anda menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi
Anda.
- Tingkatkan skin
to skin contact dengan bayi Anda. Tidurlah bersamanya baik pada malam
maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah buah hati Anda sesering
mungkin. Katakan kepadanya bahwa Anda sangat mencintainya, dan Anda ingin
memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, yaitu ASI Anda.
- Sebisanya mungkin
seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi Anda dikerjakan oleh Anda
sendiri. Memandikan, menggantikan popok, menidurkan dan mengajaknya
bermain.
- Berlatih
memposisikan bayi pada payudara Anda. Cobalah dengan berbagai cara untuk
menemukan kembali posisi yang paling nyaman ketika Anda mulai menyusui.
Cara Melakukan Relaktasi
Relaktasi hanya bisa
dilakukan dengan satu cara, yaitu : membiarkan bayi Anda menyusu
sesering mungkin pada payudara Anda. Frekuensi menyusui ini setidaknya
adalah 10 kali dalam 24 jam, atau lebih jika memang bayi Anda menginginkannya.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempu untuk meningkatkan
frekuensi menyusui bayi Anda:
·
- Cobalah untuk
menyusui bayi Anda setiap 2 jam sekali.
- Biarkan bayi Anda
menyusu kapan pun, setiap kali ia terlihat berminat.
- Anda harus
membiarkan bayi Anda mengisap payudara sekitar 30 menit setiap kali ia
menyusu, jika dimungkinkan. Atau secara bertahap dapat ditingkatkan durasi
menghisapnya tersebut, dimulai dari sekurangnya 15 menit pada saat
menyusu.
- Cobalah untuk
selalu bersama bayi Anda – terutama pada malam hari ketika hormon
prolaktin (penghasil ASI) sedang banyak-banyaknya dihasilkan – sehingga
dapat setiap saat menyusui bayi Anda.
- Gunakan suplementer
menyusui sebagaimana yang telah ditunjukan oleh Konsultan Laktasi
Anda. Sebagai permulaan, Anda harus memberikan seporsi penuh susu (formula
atau Asper) sesuai dengan berat badan bayi Anda, atau dalam jumlah yang
sama seperti yang dikonsumsi sebelumnya.
- Segera setelah
ASI Anda mulai keluar sedikit, porsi susu (formula atau ASIP) tersebut
dapat dikurangi sebanyak 30-60ml dalam sehari, sampai habis.
- Jika bayi
kadang-kadang masih menyusu, pasokan ASI dapat meningkat dalam beberapa
hari. Jika bayi sudah berhenti menyusu, mungkin diperlukan beberapa minggu
untuk menghasilkan kembali pasokan ASI.
- Lamanya
Anda berhenti menyusui dapat dijadikan tolak ukur kasar mengenai jangka
waktu relatasi. Misalnya, jika Anda baru berhenti menyusui 2 hari, maka
Anda akan membutuhkan 2 hari untuk menghasilkan kembali pasokan ASI Anda.
Namun, jika Anda telah berhenti menyusui selama 1 bulan, mungkin akan
dibutuhkan 1 bulan pula untuk menghasilkan ASI kembali.
- Relaktasi lebih
mudah jika bayi sangat muda (kurang dari 3 bulan), daripada jika bayi
berumur lebih dari 6 bulan. Namun, relaktasi dimungkinkan pada usia berapa
saja.
- Relaktasi lebih
mudah jika bayi baru saja berhenti menyusu dibandingkan dengan bayi yang
sudah lebih lama berhenti menyusu. Namun, relaktasi dimungkinkan kapan
saja.
Pastikan bahwa ketika
menyusui, posisi badan Anda, posisi badan dan posisi pelekatan bayi Anda sudah
benar, nyaman dan tepat.
Secara perlahan, kurangi
dan hentikan pemberian makanan (susu formula) lewat botol yang menggunakan dot
bayi. Gantilah dengan metode pemberian melalui cangkir, sendok, pipet ataupun
dengan jari tangan. Sebaiknya Anda tidak memberikan empeng pada bayi Anda.
Gantilah kebiasaan comfort sucking bayi Anda pada empeng
dengan comfort sucking pada payudara Anda.
Jika bayi Anda menolak
mengisap payudara yang ’kosong’, Anda dapat memberikan susu (formula atau ASIP)
pada saat bayi Anda sedang mengisap payudara Anda melalui cara berikut ini:
Selama masa relaktasi
ini, periksalah secara teratur hal-hal sebagai berikut untuk memastikan bahwa
bayi Anda tidak kekurangan makanan: (a) kenaikan berat badannya, yaitu
sekurangnya 500gr dalam sebulan, dan (2) frekuensi harian BAK (5-6 kali) dan
BAB (minimal 1 kali) bayi Anda.
Jangka Waktu Relaktasi
Jangka waktu yang
dibutuhkan agar pasokan ASI seorang wanita meningkat sangat bervariasi. Akan
sangat membantu jiga Anda sangat termotivasi dan bayi Anda sering menyusu
sesuai dengan frekuensi yang telah disarankan. Namun, sebaiknya Anda tidak
perlu cemas apabila waktu yang diperlukan oleh Anda untuk menghasilkan ASI
kembali lebih lama dari yang diperkirakan.
Hal-hal berikut ini
dapat dijadikan tolak ukur jangka waktu relaktasi, namun sekali lagi ditegaskan
bahwa setiap wanita membutuhkan durasi yang berbeda-beda untuk meningkatkan
atau menghasilkan pasokan ASI.
Kenyataan dan Harapan
Yang terpenting bagi
Anda adalah hindari segala perasaan negatif, terutama perasaan kecewa, jika
ternyata setelah berakhirnya masa relaktasi pasokan ASI Anda tidak sebanyak
sebelum Anda berhenti menyusui. Memberikan bayi Anda ASI, berapapun jumlah,
sangat jauh lebih bermanfaat daripada tidak memberikan ASI sama sekali. Jadi,
walaupun pada akhirnya Anda tetap harus memberikan susu formula bersamaan
dengan ASI Anda, Anda dan bayi Anda dapat bersama-sama menikmati kembali
kedekatan fisik dan batin, serta masa-masa hangat kegiatanbreastfeeding.
Fokuskan segala perasaan
positif Anda pada bayi Anda, dan bukan pada seberapa banyak ASI yang dapt Anda
hasilkan. Selamat mencoba.
Sumber Artikel
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar