Selasa, 18 Agustus 2015

Relaktasi bagi yang ingin beralih dari susu formula ke ASI

Apakah itu Relaktasi?
Relaktasi adalah proses menyusui kembali. Ini terjadi ketika seorang ibu memutuskan kembali menyusui anaknya setelah berhenti menyusui, tanpa melihat berapa lama laktasi terhenti. Relaktasi bisa dilakukan oleh para ibu setelah beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa tahun setelah berhenti menyusui.

Persiapan Mental
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan untuk melakukan relaktasi. Sebaiknya, diskusikan terlebih dahulu alasan-alasan yang telah Anda kemukakan diatas, dan ajaklah keluarga Anda, terutama suami, untuk membantu Anda dalam melakukan persiapan mental:
  • Bersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan Anda alami selama minggu-minggu pertama dimulainya masa relaktasi. Ada kemungkinan bayi akan menolak menyusu langsung dari payudara Anda, atau bayi akan lebih banyak menangis karena merasa frustasi dengan sedikitnya ASI yang mulai keluar.
  • Mintalah dukungan mental dari orang-orang terdekat di sekitar Anda, selain suami dan keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman Anda yang pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi.
  • Mengatur mind set Anda. Sama halnya dengan ketika pertama kali mulai menyusui setelah melahirkan bayi Anda, CONFIDENCE dan COMMITMENT adalah kunci utama keberhasilan program relaktasi. Percaya bahwa Anda akan mampu untuk memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, dan walaupun awalnya terasa sangat sulit, namun Anda yakin bahwa perjuangan Anda akan membuahkan hasil yang manis, yaitu Air Susu Ibu.

Persiapan Awal
Jika Anda dan pasangan Anda telah dengan mantap memutuskan untuk melakukan relaktasi, berikut adalah persiapan awal yang dapat Anda lakukan:
  •  Pastikan Anda cukup makan dan minum. Mulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan ke dalam menu makan Anda sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI.
  • Mintalah kepada dokter Anda obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI, atau mulai mengkonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
  • Banyak beristirahat. Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sekiranya bisa Anda delegasikan, karena Anda akan menghabiskan hampir seluruh waktu Anda bersama bayi Anda selama minggu-minggu pertama program relaktasi.
  • Kurangi jadwal kegiatan Anda diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin Anda menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi Anda.
  • Tingkatkan skin to skin contact dengan bayi Anda. Tidurlah bersamanya baik pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah buah hati Anda sesering mungkin. Katakan kepadanya bahwa Anda sangat mencintainya, dan Anda ingin memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, yaitu ASI Anda.
  • Sebisanya mungkin seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi Anda dikerjakan oleh Anda sendiri. Memandikan, menggantikan popok, menidurkan dan mengajaknya bermain.
  • Berlatih memposisikan bayi pada payudara Anda. Cobalah dengan berbagai cara untuk menemukan kembali posisi yang paling nyaman ketika Anda mulai menyusui.

Cara Melakukan Relaktasi
Relaktasi hanya bisa dilakukan dengan satu cara, yaitu : membiarkan bayi Anda menyusu sesering mungkin pada payudara Anda. Frekuensi menyusui ini setidaknya adalah 10 kali dalam 24 jam, atau lebih jika memang bayi Anda menginginkannya. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempu untuk meningkatkan frekuensi menyusui bayi Anda:
·        
  • Cobalah untuk menyusui bayi Anda setiap 2 jam sekali.
  • Biarkan bayi Anda menyusu kapan pun, setiap kali ia terlihat berminat.
  • Anda harus membiarkan bayi Anda mengisap payudara sekitar 30 menit setiap kali ia menyusu, jika dimungkinkan. Atau secara bertahap dapat ditingkatkan durasi menghisapnya tersebut, dimulai dari sekurangnya 15 menit pada saat menyusu.
  • Cobalah untuk selalu bersama bayi Anda – terutama pada malam hari ketika hormon prolaktin (penghasil ASI) sedang banyak-banyaknya dihasilkan – sehingga dapat setiap saat menyusui bayi Anda.
  • Gunakan suplementer menyusui sebagaimana yang telah ditunjukan oleh Konsultan Laktasi Anda. Sebagai permulaan, Anda harus memberikan seporsi penuh susu (formula atau Asper) sesuai dengan berat badan bayi Anda, atau dalam jumlah yang sama seperti yang dikonsumsi sebelumnya.
  • Segera setelah ASI Anda mulai keluar sedikit, porsi susu (formula atau ASIP) tersebut dapat dikurangi sebanyak 30-60ml dalam sehari, sampai habis.
  • Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, pasokan ASI dapat meningkat dalam beberapa hari. Jika bayi sudah berhenti menyusu, mungkin diperlukan beberapa minggu untuk menghasilkan kembali pasokan ASI.
  •  Lamanya Anda berhenti menyusui dapat dijadikan tolak ukur kasar mengenai jangka waktu relatasi. Misalnya, jika Anda baru berhenti menyusui 2 hari, maka Anda akan membutuhkan 2 hari untuk menghasilkan kembali pasokan ASI Anda. Namun, jika Anda telah berhenti menyusui selama 1 bulan, mungkin akan dibutuhkan 1 bulan pula untuk menghasilkan ASI kembali.
  • Relaktasi lebih mudah jika bayi sangat muda (kurang dari 3 bulan), daripada jika bayi berumur lebih dari 6 bulan. Namun, relaktasi dimungkinkan pada usia berapa saja.
  • Relaktasi lebih mudah jika bayi baru saja berhenti menyusu dibandingkan dengan bayi yang sudah lebih lama berhenti menyusu. Namun, relaktasi dimungkinkan kapan saja.



Pastikan bahwa ketika menyusui, posisi badan Anda, posisi badan dan posisi pelekatan bayi Anda sudah benar, nyaman dan tepat.
Secara perlahan, kurangi dan hentikan pemberian makanan (susu formula) lewat botol yang menggunakan dot bayi. Gantilah dengan metode pemberian melalui cangkir, sendok, pipet ataupun dengan jari tangan. Sebaiknya Anda tidak memberikan empeng pada bayi Anda. Gantilah kebiasaan comfort sucking bayi Anda pada empeng dengan comfort sucking pada payudara Anda.
Jika bayi Anda menolak mengisap payudara yang ’kosong’, Anda dapat memberikan susu (formula atau ASIP) pada saat bayi Anda sedang mengisap payudara Anda melalui cara berikut ini:
Selama masa relaktasi ini, periksalah secara teratur hal-hal sebagai berikut untuk memastikan bahwa bayi Anda tidak kekurangan makanan: (a) kenaikan berat badannya, yaitu sekurangnya 500gr dalam sebulan, dan (2) frekuensi harian BAK (5-6 kali) dan BAB (minimal 1 kali) bayi Anda.
Jangka Waktu Relaktasi
Jangka waktu yang dibutuhkan agar pasokan ASI seorang wanita meningkat sangat bervariasi. Akan sangat membantu jiga Anda sangat termotivasi dan bayi Anda sering menyusu sesuai dengan frekuensi yang telah disarankan. Namun, sebaiknya Anda tidak perlu cemas apabila waktu yang diperlukan oleh Anda untuk menghasilkan ASI kembali lebih lama dari yang diperkirakan.
Hal-hal berikut ini dapat dijadikan tolak ukur jangka waktu relaktasi, namun sekali lagi ditegaskan bahwa setiap wanita membutuhkan durasi yang berbeda-beda untuk meningkatkan atau menghasilkan pasokan ASI.
Kenyataan dan Harapan
Yang terpenting bagi Anda adalah hindari segala perasaan negatif, terutama perasaan kecewa, jika ternyata setelah berakhirnya masa relaktasi pasokan ASI Anda tidak sebanyak sebelum Anda berhenti menyusui. Memberikan bayi Anda ASI, berapapun jumlah, sangat jauh lebih bermanfaat daripada tidak memberikan ASI sama sekali. Jadi, walaupun pada akhirnya Anda tetap harus memberikan susu formula bersamaan dengan ASI Anda, Anda dan bayi Anda dapat bersama-sama menikmati kembali kedekatan fisik dan batin, serta masa-masa hangat kegiatanbreastfeeding.
Fokuskan segala perasaan positif Anda pada bayi Anda, dan bukan pada seberapa banyak ASI yang dapt Anda hasilkan. Selamat mencoba.


 Sumber Artikel : 


Cek Instagram @muhibahfatati

Untuk Real testimoni dan terupdate bisa di cek di ig @muhibahfatati
Untuk testimoni tdk kami ulang2 ada tanggal nya juga :)
Bisa juga buka hastag #banjirtestimoni untuk semua kumpulan testimoni aneka booster asi


Untuk info lebih lengkap bisa klik di www.satuherbal.com
fast Respon SMS/WA 085851234232
PIN BB 2AE20275

Kamis, 30 April 2015

Kumpulan Testimoni Asi Booster Tea

Saya susah jawab,kl ditanyain gimana rasa Asi Booster Tea secara ini produk baru tapi alhamdulillah sdh banyak yang merasakan khasiatnya sebagai pelancar Asi.Untung bunda2 yang menjadi pelanggan setia www.satuherbal.com bersedia share kepada saya.Terimakash bunda Dita :* Karena memang Asi Booster Tea benar2 murni biji-bijian tanpa proses lanjutan jd benar2 alami dan aman untuk dikonsumsi. ABT merupakan Produk Lokal, jd sayangi produk dalam negeri demi ketahanan pangan nasional ya bundaa:) Ayuuk kl mau order silahkan sms/wa 085851234232 pin BlackBerry 2AE20275 line : www.satuherbal.com
#asiboostertea
#asiboosterteamurah
#asiboosterteasurabaya
#asibooster
#boosterasi
#rasaasiboostertea
#www.satuherbal.com

Berikut Kumpulan Testimoni dr pelanggan www.satuherbal.com yang sudah mengkonsumsi Asi Booster Tea :)


Untuk Info produk lebih lengkap silahkan klik di www.satuherbal.com

Kamis, 23 April 2015

Testimoni Terupdate Aneka Booster ASI

Berminat?langsg saja sms/wa 085851234232 PIN BB 2AE20275 untuk pemesanan dan info produk lebih lengkap. Menerima konsultasi juga untuk para bunda yang mengalami kesulitan memberikan ASI untuk si kecil :) Semangat ng-ASI ya bunda :* 











Rabu, 08 April 2015

Paket Hemat Busui Selama sebulan

Paket lanjut yang kami tawarkan, untuk stock selama sebulan bisa memilih dr 4 Paket Hemat Kami :)





Info lebih lengkap, bisa sms/wa 085851234232 PIN BB 2AE20275
Pengiriman dari Surabaya
Menerima JNE, POS, PANDU dan Wahana Logistic.
Khusus wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik bisa COD ( ongkir kurir ditanggung pembeli ) 

Promo Paket Hemat : Paket Awal Menyusui


Bagi Bunda yang baru saja menyusui si kecil, Untuk permulaan bisa mencoba 2 paket Hemat dari Kami :)



1. Paket Hemat Pertama : 
Paket Promo untuk awal menyusui.
Isi : Mama soya 1 dus , mama honey 1 botol, Asi booster tea 1 botol dan Hulbah Fenugreek 1 botol


2. Paket Hemat Kedua 
PaKet Berisi : ABT ( Asi Booster Tea ) 1pcs dan Mama Honey 1 botol
Harga Normal Rp. 148.000,-
Harga Promo menjadi Rp. 130.000,-

Info Produk,testimoni pelanggan bisa sms/wa 085851234232 PIN BB 2AE20275
Melayani COD untuk Area Surabaya,sidoarjo dan gresik :)

Rabu, 25 Maret 2015

ASI Perah Hanya Keluar Sedikit? Power Pumping Bisa Jadi Solusinya



Meski disibukkan dengan pekerjaan, semua ibu pasti ingin memberi ASI pada si buah hati salah satunya melalui ASI perah. Pada beberapa kasus, ada juga ibu yang hanya menghasilkan sedikit ASI perah.
Jika hal itu yang Anda alami, Anda tidak sendirian sebab kondisi itu juga pernah dirasakan ibu satu anak yaitu Meta Herdiana Hanindita. Di tengah kesibukannya sebagai dokter yang terkadang harus jaga malam di RS, membuat Meta sering absen memompa ASI. Akibatnya, produksi ASI perahnya pun menurun.
"Sekali memompa hasilnya cuma beberapa cc saja, pernah cuma sampai 5 cc. Karena merasa kepepet, takut stok ASI perah kurang, akhirnya saya coba teknik power pumping yang pernah saya baca," kata Meta menceritakan pengalamannya yang ia tulis di buku 'Don't Worry to be a Mommy!'dan dikutip detikHealth, Kamis (5/12/2013).
Power pumping adalah teknik yang bisa dipakai untuk meningkatkan produksi ASI. Saat weekend dan sedang tidak jaga malam di rumah sakit, setiap jam setidaknya Meta memerah ASInya selama 30 menit. Begitu seterusnya selama dua kali 24 jam.
"Bosan? jelas apalagi kalau hasil yang dipompa tidak signifikan. Karena pegal saya juga membuat handsfree breastpump, karena harganya cukup mahal maka saya membuatnya dengan memakai karet rambut," terang Meta.
Selama dua hari di akhir pekan atau dengan kata lain dua kali 24 jam hanya terkumpul ASI perah sebanyak 75 cc. Namun siapa sangka, keesokan harinya, saat memerah ASI di kantor, Meta merasa terkejut luar biasa.
"Sekali memompa bisa dapat 50 cc. Mungkin ini hasil dari power pumping itu dan sampai usia anak saya, Nayara 22 bulan, saya masih bisa memberi ASI full untuk dia lho," papar Meta.
Ia pun berbagi tips supaya power pumping bisa sukses silakukan. Pumping bisa dibarengi dengan konsumsi galactogogue (makanan atau minuman uang bisa meningkatkan produksi ASI). Selain itu, lakukan kegiatan yang menyenangkan saat memerah misalnya bermain dengan bayi, browsing, atau online shoping.
"Jangan lupa yang terpenting itu niat, jangan patah semangat, berapapun hasilnya, tetap syukuri dan keep pumping," pungkasnya.

Info Pemesanan Aneka Booster Asi Silahkan sms/wa 085851234232 PIN BB 2AE20275

Kamis, 15 Januari 2015

10 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bayi



SETELAH lepas menyusui, biasanya bayi mulai dikenalkan dengan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Bayi juga mulai diperkenalkan dengan makanan lain. Namun tidak semua makanan boleh dikonsumsi bayi. Pasalnya, kondisi lambung bayi masih belum stabil, dan belum mampu untuk mencerna sembarang makanan. Berikut ini, adalah daftar 10 makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bayi, dilansir Yahoo, Kamis (8/1/2015).

- Madu
Madu banyak mengandung antibakteri dan antioksidan. Namun, madu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bayi. “Madu mengandung bakteri yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi. Meski jarang, tapi jika terjangkit, kondisinya dapat merenggang nyawa si kecil,” jelas Charlotte Stirling-Reed, dari SR Nutrisi (Nutrition Consultant).

- Daging mentah dan ikan
Daging dan ikan memang baik untuk tumbuh kembang anak. Tapi, jika tidak diolah dengan benar, akan menimbulkan resiko untuk bayi. “Daging dan ikan harus dimasak hingga matang, untuk menghindari resiko keracunan makanan, karena bakteri yang terkandung dalam daging atau ikan yang masih mentah,” kata Charlotte.

- Semua jenis kacang
Semua jenis kacang-kacangan tidak dianjurkan dikonsumsi bayi. Anak dibawah lima tahun, juga tidak dianjurkan untuk menjadikan kacang sebagai camilan. Pasalnya, kacang sering kali menyebabkan kasus tersedak pada anak kecil.
Belum lagi, kacang juga sensitif untuk menimbulkan alergi. Lebih baik, jangan diberi kacang sebelum si kecil benar-benar sudah berumur diatas lima tahun.

- Telur matang dan mentah
NHS menyatakan bahwa telur dapat diberikan kepada bayi diatas usia enam bulan. Tapi, sebelum diberikan ke bayi, kuning telurnya harus benar-benar matang untuk menghindari salmonella.

- Anggur
Anggur adalah buah yang tidak cocok dikonsumsi bayi. Meski ukurannya kecil, tapi anggur termasuk sulit untuk dilumatkan bagi anak kecil. Sama seperti kacang, anggur juga kerap menyebabkan tersedak.
“Jika ingin memberi anggur ke bayi Anda. baiknya dikupas kulitnya dan dipotong kecil-kecil. Jika kulitnya tidak dipisahkan, maka kulitnya dikhawatirkan akan tertinggal dimulut bayi,” kata Charlotte.

- Kismis
Kismis bisa jadi campuran lezat untuk santapan si kecil. Tapi, jangan memberikannya bulat-bulat. Bisa-bisa kismis yang lengket ini tersisa digigi bayi dan tentunya tidak baik untuk kesehatan giginya.

- Jus
Jus adalah solusi tepat untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan si kecil. Namun, sebenarnya bayi tidak membutuhkan jus dalam pola makannya. Karena jus ini mengandung banyak gula dan dapat merusak gigi.

- Tinggi serat makanan
Serat memiliki banyak manfaat untuk si kecil. Tapi, terlalu banyak juga tidak baik.
"Memberikan asupan yang terlalu banyak makanan tinggi serat seperti roti gandum atau makanan lain. Bisa membuat perut mungilnya terus menerus BAB,” ungkap Charlotte. Untuk itu, berilah makanan berserat dengan porsi yang cukup.

- Gula
Bayi lahir dengan preferensi untuk bisa mentoleransi makanan manis. Tapi menawarkan makanan manis dengan tambahan gula dapat mendorong keinginan bayi terus menerus menyukainya.
"Gula dapat memiliki efek negatif pada kesehatan kita bahkan bayi. Terutama pada gigi si kecil. Baiknya batasi penggunaan gula berlebih sampai bayi tumbuh besar," kata Charlotte.

- Garam
Sama seperti gula, terlalu banyak garam tidak baik untuk orang dewasa dan juga bayi. Pasalnya, ginjal bayi belum mampu untuk mencerna garam dengan kadar berlebih.

sumber berita :http://lifestyle.okezone.com/read/2015/01/08/481/1089547/10-makanan-yang-tidak-boleh-dikonsumsi-bayi-1

Makanan Alami Ampuh Perbanyak & Lancarkan ASI



IBU menyusui kerap mendapatkan masalah dalam produksi air susunya. Selama ini, cara tradisional dengan mengonsumsi daun katuk, tapi banyak herbal lain yang dapat digunakan.

Pemenuhan kebutuhan bayi akan ASI merupakan sebuah hak bayi yang harus dipenuhi oleh seorang ibu. Pasalnya, ASI merupakan makanan terbaik bayi terkhusus di enam bulan pertama kehidupan mereka.

Banyak faktor yang memengaruhi kurangnya produksi ASI seorang ibu, salah satunya stres. Kekurangan produksi ASI banyak menyebabkan ibu menyerah pada penggunaan susu formula.

“Pada prinsipnya, sebaik apapun susu formula, air susu alami dari tubuh ibu tetaplah yang terbaik bagi buah hati. Oleh karenanya, ibu dapat terus memperjuangkan kelancaran ASI demi buah hati dengan mengonsumsi beberapa makanan pelancar produksi ASI,” tutur Tjok Gde Kerthyasa, ahli homepathy (ahli herbal) asal Bali, saat dihubungi Okezone, Kamis, 13 Juli 2012.

Tjok menjelaskan makanan-makanan berikut ini beberapa pilihan termudah yang dapat dipilih ibu.

Biji adas

Biji adas merupakan salah satu langkah cara herbal yang termudah untuk memperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Ibu biasanya menggunakan daun atau biji adas untuk keperluan memasak. Namun, biji adas dapat membantu memperlancar dan memperbanyak ASI.

Caranya, seduh dua sendok makan biji adas dalam satu gelas air panas.

Daun katuk

Sudah menjadi tradisi yang turun-temurun bahwa ibu menyusui yang banyak mengonsumsi daun katuk, ASI-nya akan berlimpah dan kental.

Daun katuk memiliki kandungan vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, dan asam seskuiterna.

Ambil daun katuk segenggam, boleh direbus, lalu diminum air rebusannya. Bisa juga dimakan mentah dijadikan lalapan.

Daun mangkok

Salah satu penyebab tidak lancarnya ASI adalah terjadinya penyumbatan di saluran ASI. Daun mangkok dimemarkan, bisa ditambah parutan kunyit dan minyak kelapa, lalu ditempelkan secara menyeluruh di atas payudara. Lakukan sehari dua kali, sampai sembuh.

Kacang kedelai

Kacang kedelai merupakan sumber protein yang baik tubuh. Konsumsi kacang kedelai yang mengandung phytoestrogen secara rutin pun dapat membantu ibu menyusui memiliki kelancaran dan berlimpah ASI yang diproduksi. Ibu dapat mengonsumsinya dengan cara direbus lalu dimakan atau juga diblender dan ditambahkan air dijadikan susu kedelai.

Pare

Sayuran ini memang sangat pahit rasanya. Tapi, ternyata pare memiliki khasiat yang sangat manjur untuk mengentalkan dan memperbanyak produksi ASI, sehingga bayi akan mudah kenyang.

Pare mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, dan antioksidan. Selain untuk kelancaran ASI, pare juga bagus untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, dan antikanker.

Blender pare mentah dengan air, diminum setiap pagi atau malam satu hari sekali.

sumber artikel :http://lifestyle.okezone.com/read/2012/07/13/484/663106/makanan-alami-ampuh-perbanyak-lancarkan-asi

Senin, 12 Januari 2015

Menyusui Itu Melangsingkan !!!



Lemak tubuh yang ikut terpakai untuk membentuk ASI adalah bonus bagi bunda yang ingin kembali ramping. 

Membakar lemak. Aktivitas menyusui ternyata dapat membakar sebagian lemak Anda. Dalam sehari, kegiatan menyusu membakar sekitar 6000 kalori! Ini sama dengan berlatih aerobik selama 2 jam. Bahkan, pernah ada penelitian yang dipublikasikan Journal of American Dietician Association yang mengatakan, ibu yang menyusui eksklusif, lingkar panggul dan berat badannya turun secara signifikan dalam satu bulan paska melahirkan. Dan menurut situs laktasti La Leche League International, penurunan berat badan tersebut bisa sampai 0,6-0,8 kg per bulan.

Bagaimana lemak bisa berkurang? Menyusui perlu energi yang akan diambil oleh tubuh dari lemak yang tertimbun selama hamil. Itu sebabnya, perubahan berat badan yang terjadi adalah hasil dari keseimbangan antara energi yang Anda konsumsi (makanan) dan energi yang Anda bakar (aktivitas fisik).

Ada syaratnya!
- Menyusui eksklusif.
- Banyak minum minuman sehat, seperti susu, jus buah, dan air putih.
- Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi tetapi rendah nutrisi, seperti keripik kentang, soft drink, kue-kue dan permen.
- Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak.

Menyusui tapi tetap gemuk? Coba lihat kembali pola makan Anda. Jangan-jangan Anda makan berlebihan (terlalu banyak kalori). Jangan makan berlebihan dengan alasan menyusui, makanlah dengan pola yang benar dan gizi seimbang.

Tanamkan dalam pikiran Anda, bahwa menyusui untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati, bukan semata-mata demi tubuh langsing. Langsing adalah “bonus.” Jadi, tak usah buru-buru ingin tampil langsing seperti sebelum hamil.

sumber :http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kelahiran/Gizi+dan+Kesehatan/menyusui.itu.melangsingkan/001/001/1762/1

Jumat, 09 Januari 2015

ASI Anda Sedikit? Cek Penyebabnya di Sini


Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi yang diketahui memiliki banyak manfaat, seperti mempromosikan perkembangan fisik dan mental yang baik. Tetapi beberapa ibu kadang menemui masalah dalam menyusui, seperti produksi ASI yang terlalu rendah.

Sebuah studi mengevaluasi data dari ibu menyusui yang rata-rata 3 minggu setelah melahirkan. Peneliti menemukan bahwa sekitar 15 persen wanita bermasalah dengan produksi ASI yang terlalu sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan bayinya.

Payudara harus dipompa setiap hari agar kelenjar susu aktif bekerja dan tidak menyebabkan kekeringan. Kekeringan ASI atau pasokan ASI yang rendah biasanya disebabkan karena manajemen ASI yang buruk, seperti tidak menyusui atau memompa payudara secara teratur selama hari kerja.

Kekeringan ASI tersebut juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti dilansir Fit Pregnancy, Jumat (22/3/2013):

1. Bayi tidak mampu menghisap ASI dengan baik, sehingga bayi mungkin tidak mampu merangsang keluarnya ASI dan menguras payudara ibu secara efektif.
2. Bayi lahir prematur akan mudah lelah ketika menghisap payudara ibu, sehingga pengeluaran ASI terhambat.
3. Gaya hidup ibu yang tidak sehat, sehingga kelenjar susu tidak mampu memproduksi ASi dalam jumlah yang memadai.
4. Kapasitas penyimpanan ASI yang sedikit. Hal ini tidak berhubungan dengan ukuran payudara ibu tetapi dengan jumlah jaringan kelenjar fungsionalnya.

Hampir 4 persen wanita mungkin memiliki masalah medis tertentu yang menyebabkan pasokan ASI-nya rendah, misalnya pernah mengalami operasi payudara, masalah pada kelenjar tiroid, gangguan hormonal, atau bahkan mengalami pendarahan berat saat melahirkan.

Selain itu, paparan pestisida mungkin juga berpengaruh pada pasokan ASI yang rendah. Sebuah studi kecil yang dilakukan pada tahun 2006 menemukan bahwa anak-anak perempuan dari ibu hamil yang tinggal di daerah pertanian terkontaminasi pestisida, memiliki kelenjar susu yang lebih sedikit dibanding anak perempuan lain yang tinggal di lingkungan sehat.

Masalah kesuburan mungkin juga berpengaruh terhadap rendahnya pasokan ASI, sebagai contoh banyak wanita dengan PCOS (polycystic ovary syndrome), yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan masalah ovulasi, memiliki kelenjar susu yang kurang fungsional.

Jika Anda mencurigai bahwa pasokan ASI Anda sangat rendah, segeralah berkonsultasi dengan konsultan laktasi. Sang ahli dapat mengidentifikasi faktor risiko, mengevaluasi berapa banyak ASI yang Anda keluarkan setiap sesi menyusui dan akan membantu memompa payudara dengan tepat untuk memperbaiki drainase susu.

Konsultan laktasi mungkin akan merekomendasikan suplemen herbal, seperti fenugreek, adas, atau daun katuk untuk membantu meningkatkan pasokan ASI. Anda mungkin juga perlu mengubah diet dengan makan makanan yang lebih bergizi dan mencukupi kebutuhan sayuran hijau dan buah-buahan.

Beberapa mungkin juga merekomendasikan obat resep, seperti Domperidone, yang telah terbukti sangat aman untuk penggunaan jangka panjang pada dosis yang tepat.

Sumber : http://health.detik.com/read/2013/03/22/083358/2200746/763/asi-anda-sedikit-cek-penyebabnya-di-sini


Support Ibu-ibu Menyusui di Indonesia, Demi Masa depan Buah Hati Kita :)
Menyediakan aneka booster asi, fast respon SMS langsg di 085 85 1234 232 PIN BB 2AE20275
Info Produk lebih lengkap klik di www.satuherbal.com